Rabu, 30 Juli 2008

Tiga Minggu yang Menguji Tekadku

Tiga minggu terakhir ini adalah masa-masa yang cukup menguras tenaga, dan pikiran saya. Bagaimana nggak selain saya harus memenuhi tanggung jawab saya untuk menyelesaikan seluruh peta-peta laporan draft final (jumlahnya ada sekitar 56 peta), ditambah laporan draft final Bab 1 (aslinya bab ini bukan jatah saya) ,3, dan 6, ditambah bahan presentasi Laporan Antara RTBL (Interim Report), dan lagi saya harus berusaha meyakinkan dan memotivasi rekan-rekan satu Tim RTBL agar mau kembali bekerja usai kembali dari Kota Pangkalan Bun (maklum mereka ogah-ogahan karena mereka nuntut kontrak baru padahal keputusan untuk itu masih belum jelas karena masih terjadi tarik-ulur antara pemilik proyek dengan tim leader kami). Memang masa-masa itu tergolong singkat tapi cukup melelahkan karena semua itu harus dikerjakan tepat waktu demi kelancaran proyek RTBL ini, dan yang terpenting adalah untuk menjaga reputasi dan kredibilitas Tim kami (untuk itulah saya rela berkorban dan harus menguatkan tekad).








(foto saat di Kediaman Pangeran Muasjidin Syah dari Kesultanan Kutaringin Pangkalan Bun, foto kiri : ikul-stevan, dan foto kanan : opie- saya - ari)

Hal yang paling sulit diantara semua tugas tersebut adalah berusaha meyakinkan teman-teman agar kembali mengerjakan tanggung jawab masing-masing. Perlu diketahui bahwa rekan kerja saya dalam tim RTBL ini yaitu Ikul (Plano ITN ’02) yang juga teman seangkatan, Ari (Plano ITN ’03), dan Opie (Arsitek ITN ’00), sementara tim leader kami adalah Stevan (Plano ITN ’00). Sebelum kami kembali ke Malang dari Pangkalan Bun, Kalteng sudah diatur pembagian tugasnya yaitu saya bagian bab 3,6 dan petanya, ikul bagian bab 4 (bagian yang paling rumit karena tingkat kedetailannya) dan petanya, serta Ari dan Opie untuk gambar-gambar desain 3D dan animasinya (bagian yang paling melelahkan karena butuh waktu lama dan kreativitas tinggi). Adapun tim leader kami bertugas mengordinasikan tim kami agar bekerja tepat waktu (meski kemudian perintahnya tak dihiraukan lagi ama teman-teman gara-gara terlalu banyak mengumbar janji). Teman-teman bahkan nyaris pesimis dengan kelanjutan pekerjaan RTBL, apalagi sebulan sebelumnya kami sudah mengalami stagnasi yang berkepanjangan gara-gara terjadi kesalahpahaman antara tim leader kami dengan pemilik proyek terkait transparansi penggunaan anggaran dan kelengkapan muatan materi produk RTBL, sehingga anggarannya sulit dicairkan (saat itu tim leader kami kehabisan duit untuk membiayai pekerjaan ini karena anggarannya diblokir pemilik proyek, maka jadinya kami dipulangkan segera ke Kota Malang, meski sebenarnya pekerjaan RTBL belum tuntas sepenuhnya terutama gambar-gambar 3D).

Setelah diwarnai perdebatan, tim leader kami meminta putus kontrak dengan pemilik proyek dan meminta ganti rugi karena gara-gara anggarannya dibekukan ia terpaksa berutang ke bank untuk membiayai pekerjaan akhir RTBL ini. Pemilik proyek menyetujuinya dan ia mau mengeluarkan uang ganti-rugi asalkan ia sudah menerima laporan draft final lengkap dengan petanya. Akhirnya ganti kami yang ditekan oleh tim leader kami sambil sedikit mengancam kami jika ia tidak segera menerima laporan itu minggu ini, ia akan membawa permasalahan ini ke pengadilan karena menurutnya minggu ini utangnya sudah jatuh tempo. Akhirnya saya berusaha memotivasi teman-teman sambil mengingatkan akan banyaknya waktu yang terbuang sia-sia bulan ini. Padahal paling tidak bulan september nanti kami sudah harus menyelesaikan semua pekerjaan RTBL, termasuk gambar-gambar desain 3D dan animasinya. Karena teman-teman terlanjur pesimis, jadinya saya mesti merelakan diri saya untuk bekerja penuh selama tiga minggu terakhir untuk menyelesaikan semua deadline pekerjaan itu (kecuali gambar-gambar desain 3Dnya karena itu tidak dianggap prioritas oleh mereka).

Tapi sukurlah sikap optimis dan keyakinan saya tersebut cukup membuahkan hasil karena meski terpaksa kerja sendiri tapi deadline itu bisa dipenuhi (meski tak sempurna 100%, tapi yang penting mereka bisa menerima), sehingga hari ini permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan baik tanpa ada pihak yang merasa dirugikan karena saya sudah mengirim CD penting yang memuat produk-produk RTBL tersebut kepada mereka (sebelumnya saya menahan data itu beberapa hari gara-gara terjadi ketidakjelasan komitmen diantara mereka). Saya berharap kesalahpahaman tersebut tidak berulang lagi di kemudian hari. Sikap ikhlas, jujur, rela berkorban, dan ketulusan hati adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sekarang tantangan kami adalah bagaimana menyelesaikan sisa pekerjaan RTBL terutama yang menyangkut gambar-gambar 3D dan animasinya dalam sebulan ke depan. Sebelumnya kami harus menyatukan kembali semua anggota tim yang saat ini sudah tersebar di beberapa tempat yang berbeda (maklum mereka terlanjur menerima tawaran kerja di tempat lain setelah dibuat frustasi karena menganggur selama sebulan terakhir ini tanpa ada kejelasan kelanjutan pekerjaan ini, sehingga 3 dari 5 anggota tim kami sudah bekerja di tempat lain!!!). Dengan sisa personil yang ada tampaknya kami memang harus berjuang keras untuk melanjutkan pekerjaan RTBL ini sampai akhir (semoga Allah senantiasa berpihak dan menolong kami).